Rusia telah memblokir layanan Google News di negaranya dengan alasan menyebarkan informasi tidak sah tentang konflik militer antara Rusia dan Ukraina. Pemblokiran ini terjadi hanya beberapa jam setelah Google mengubah kebijakannya untuk tidak mengizinkan pengguna di seluruh dunia untuk memonetisasi konten yang berkaitan dengan perang.
Google News adalah layanan yang menampilkan berbagai sumber berita dari seluruh dunia dalam satu halaman. Pengguna dapat memilih topik, negara, atau bahasa yang diminati dan mendapatkan berita terbaru dari berbagai media.
Namun, regulator internet Rusia, Roskomnadzor, menilai bahwa Google News memberikan akses ke berbagai publikasi dan materi yang berisi informasi tidak dapat diandalkan dan penting bagi publik tentang jalannya operasi militer khusus di wilayah Ukraina.
“Berdasarkan permintaan dari kantor kejaksaan Rusia, Roskomnadzor telah membatasi akses ke layanan internet news.google di negara itu,” kata badan tersebut dalam sebuah pernyataan.
Pemblokiran ini merupakan salah satu dari serangkaian tindakan yang diambil oleh Rusia terhadap raksasa internet Amerika Serikat (AS) sejak invasi militer Rusia ke Ukraina pada akhir Februari lalu. Rusia juga telah memblokir Facebook dan Twitter sebagai pembalasan atas penghapusan media pemerintah Rusia seperti RT dan Sputnik dari platform mereka.
Google sendiri telah mengambil tindakan terhadap media yang didanai pemerintah Rusia pada akhir Februari dan menghentikan semua iklan untuk pengguna Rusia pada awal Maret. Kebijakan baru Google yang dikeluarkan pada Kamis (24/3/2022) melarang pengguna untuk memonetisasi konten yang mengeksploitasi, menolak, atau membiarkan perang.
Kebijakan ini memengaruhi situs web, aplikasi, atau saluran YouTube yang mendapatkan pendapatan dari iklan yang dikelola oleh Google. Google juga melarang penyebaran ancaman kekerasan terhadap warga sipil atau tentara di YouTube.
“Kami dapat mengonfirmasi bahwa kami mengambil langkah-langkah tambahan untuk mengklarifikasi, dan dalam beberapa kasus memperluas, pedoman monetisasi kami yang berkaitan dengan perang di Ukraina,” kata juru bicara Google.
Google mengatakan bahwa kebijakan baru ini bertujuan untuk melindungi pengguna dan mitra mereka dari konten yang merugikan atau menyesatkan. Google juga mengatakan bahwa mereka mendukung kebebasan berekspresi dan akses informasi yang bermutu
Comments